metode pembelajaran

Posted by :

Unknown

Date:

Jumat, 09 November 2012

2 komentar


Metode Pembelajaran
1.    Metode Ceramah
Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
Kelebihan :
1.      Guru mudah mengawasi kelas
  1. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
  2. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
  3. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
  4. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
  5. Lebih ekonomis dalam hal waktu.
  6. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
  7. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
  8. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
  9. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan  belajar siswa dalam bidang akademik.
11.  Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain.
Kelemahan :
1.      Mudah menjadi verbalisme.
  1. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
  2. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
  3. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
5.      Cenderung membuat siswa pasif.
2.    Metode Demostrasi
Para Ahli tentang Metode DemonstrasiMulyani Sumantri dan Johar Permana (2001:133) Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada peserta didik seatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun bentuk tiruan.Soekarno, dkk (1981:43)
Kelebihan :
1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa di suruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Kekurangan :
1.Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapt menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3.Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.


3. Metode Role Playing (Bermain Peran)
Metode ini disebut juga dengan sosiodrama, dalam metode ini siswa diajak untuk memahami peranan, sikap, tingkah laku, dan nilai dengan melihat dari sudut pandang berbeda dengan melakoni tokoh tertentu. Dengan bermain peran diharapkan siswa terampil atau menghayati dan berperan dalam berbagai figur khayalan atau figur sesungguhnya dalam berbagai situasi.
Kelebihan :
1.      Siswa dapat menjadi lebih peka dengan bermain peran dengan melihat sudut pandang yang berbeda dari kehidupannya.
2.      Siswa dapat fokus perhatiannya pada pelajaran yang berlangsung.
3.      Siswa dapat mengerti dan memahami perbedaan pendapat.
perbedaan pendapat.
Kelemahan :
1.    Siswa dapat menjadi lebih peka dengan bermain peran dengan melihat sudut pandang yang berbeda dari kehidupannya.
2.    Siswa dapat fokus perhatiannya pada pelajaran yang berlangsung.
3.    Siswa dapat mengerti dan memahami
4.    Metode Drill
metode drill (latihan siap) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan Jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa teriebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa di suruh mempraktikannya sehingga menjadi mahir dan terampil.
Kelebihan :
a. Dalam waktu relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan
b. Para murid akan memiliki pengetahuan siap.
c. Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.
Kekurangan :
a.     Menghambat bakat dan inisiatif siswa
b.    Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
c.     Membentuk kebiasaan yang kaku
d.    Menimbulkan verbalisme
5.    Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan.
Kelebihan :       
1.      Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
2.       Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
3.       Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
4.       Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
6.    Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara mengajar dengan melakukan tanya-jawab. Guru bertanya siswa menjawab, ini bukan test melainkan cara agar siswa memiliki pengalaman tersendiri.
Kelebihan :
1.      Proses berfikir anak aktif
2.      Melatih anak untuk bertanya
3.      Siswa mampu mengingat kembali apa yang telah ia baca, dengar dan pelajari

Kekurangan :
1.      Dalam pembuatan pertanyaan tidaklah mudah jika mengacu taraf pemahaman dan tingkat pola pikir anak  yang mudah mereka pahami.
2.      Waktu yang ada keseringan tidak terpakai secara maksimal.
7.    Metode Kegiatan Lapangan
Kegiatan Lapangan merupakan suatu kegiatan belajar yang tidak dilakukan di dalam kelas. Kegiatan ini dilakukan di lapangan atau di halaman terbuka dengan memanfaatkan objek yang ada di alam sekitar atau di l;ingkungan sekitar.
Kelebihan :
1. Siswa dapat membuktikan secara konkrit mengenai hal yang telah dipelajari sebelumnya
2. Menambah wawasan siswa mengenai lingkungan yang ada di sekitarnya
3. Dapat melibatkan siswa secara aktif
4. Dapat meningkatkan minat dan sikap positif terhadap matematika
5. Mempererat rasa kebersamaan baik antar teman maupun guru
Kekurangan :
1.Memakan banyak waktu karena sering kali kegiatan lapangan tidak cukup dilakukan dalam waktu sehari
2.Menghabiskan biaya yang lebih karena kegiatan di lakukan di luar sekolah
3.Kegiatan lapangan sering berpindah pindah karena lokasi kegiatannya tidak menentu
4.Tergantung pada keadaan cuaca. Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu penghambat dalam kegiatan ini
5.Tidak dapat dipakai setiap saat untuk setiap topik
8. Metode Diskusi
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi.
Kelebihan :
1.      Siswa lebih aktif dalam diskusi
  1. Siswa mengalami proses menemukan sesuatu dalam diskusi
  2. Siswa dapat dilatih untuk berbicara
  3. Guru tidak perlu membuang tenaga untuk menjelaskan karena siswa yang diharuskan untuk menemukan sendiri dan Guru hanya membimbing dan memberi arahan kepada siswa dalam proses menemukan tersebut.
Kekurangan :
  1. Jikalau Guru tidak mampu mengontrol jalannya diskusi akan menimbulkan kegaduhan dan mengganggu aktivitas belajar kelas yang lain.
  2. dalam diskusi kemungkinan hanya dikuasai oleh orang yang suka berbicara
  3. Waktu yang relatif lama bagi beberapa jenis diskusi kelas
  4. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar
9.Metode Bermain
Permainan matematika adalah sesuatu kegiatan yang menyenangkan yang dapat menunjang tujuan instruksional dalam pengajaran matematika baik aspek kognitif, afektifr, maupun psikomotor.  Kita perlu membatasi penggunaan permainan yang hanya sekedar permainan yang membuat orang senang, ketawa, dan lain – lain, tetapi tidak menunjang tujuan instruksional dalam pengajaran matematik.
Kelebihan :
·         Dapat menimbulkan minat dan motivasi siswa.
·         Siswa menjadi aktif, berpikir logis dan kritis.
·         Terjadinya kepuasan pada dirinya
·         Konsep – konsep matematika akan lebih mantap dapat dipahami
·         Kemampuan menemukan dan memevahkan masalah meningkat.

Kekurangan
·         Tidak semua topik dapat disajikan dengan metode permainan.
·         Memakan waktu banyak.
·         Pengajaran kita mungkin akan terganggu bila diadakan aturan kalah menang.
·         Permainan akan mengganggu ketenangan kelas – kelas di sekitarnya.
10.Metode Pemberian Tugas
     Metode pemberian tugas adalah suatu cara bahan penyajian bahan pembelajaran dengan menugaskan peserta didik untuk melakukan serangkaian kegiatan di luar jam pelajaran tatap muka. Serangkaian kegiatan yng di tugaskan dapat berbentuk, seperti: membuat kliping, majalah dinding,ringkasan dari materi buku dan lain sebagainya.
Kelebihan
1.    Dapat memupuk semangat belajar peserta didik
2.    Dapat lebih memperdalam, memperkaya, dan memperluas wawasan yang dipelajarinya
3.    Dapat membina peserta didik dalam pengelolaan informasi
Kekurangan
a.     Tugas dirasa menyulitkan dan membebani peserta didik.
b.    Tugas dikerjakan orang lain tanpa ppengawasan guru

METODE EKSPOSITORI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Posted by :

Unknown

Date:

Jumat, 05 Oktober 2012

1 komentar


METODE EKSPOSITORI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.
    seperti kita ketahui pada metode ceramah  pusat pengajarnya terletak pada guru; guru yang banyak bicara menyampaikan materi pelajaran (informasi), sedangkan pekerjaan murid pada umumnya mencatat dan sebagian kecil bertanya. dominasi guru pada metode ekspositori ini banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, Apakah siswa atau mahasiswa itu mengerti atau tidak, tetapi guru memberikan informasi hanya pada saat-saat atau bagian bagian yang diperlukan; misalnya pada permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-contoh soal dan sebagainya. Karena itu dilihat dari terpusatnya kepada guru, metoda lebih murni dari metoda ekspositori.
Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi (ceramah) guru mulai dengan menerangkan suatu konsep mendemonstrasikan keterampilannya mengenai pola / aturan / dalil tentang konsep itu, siswa bertanya, guru memeriksa (mengecek) apakah siswa sudah mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan contoh-contoh soal aplikasi konsep selanjutnya merninta murid untuk menyelesaikan soal-soal di papan tulis atau di mejanya. Siswa mungkin bekerja individual atau bekerja sama dengan teman yang duduk di sampingnya, dan sedikit ada tanya jawab. Dan kegiatan terakhir ialah siswa mencatat  materi yang telah
diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah.
Jadi metode ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pengajaran matematika.
Metode lain yang akan dibahas di sini ialah metode ekspositori. Sering metode ekspositori ini disamakan dengan metode ceramah atau kuliah karena sama-sama sifatnya memberikan informasi; pengajaran berpusatkan kepada guru. Di sini saya bedakan metode ekspositori dari metode ceramah mengingat.
David P.Ausubel berpendapat bahwa metode ekspositori yang baik adalah cara mengajar yang paling efektif daan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.
Pada tahun lima puluhan banyak pendidik matematika berpendapat bahwa metode ekspositori (ceramah) itu hanya menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak banyak makna (tanpa banyak mengerti). Karena pengajaran matematika (modern) meng utamakan antara lain kepada pengertian daripada kepada caranvil menyelesaikan soal, maka pada tahun enampuiuhan metode itu diganti sebagian oleh metode baru misalnya dengan laboraturium, penemuan,dan permainan.
Tetapi D.P. Ausubel percaya bahwa cara ekspositori (ceramah) itu tidak sejelek seperti yang dituduhkan orang. Malahan sebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara bermakna. Sebaiknya. metode baru se¬perti laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya itu : dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat ngawur. Karena itu ia berperdapat cara-cara ini supaya jarang dipakai. Meskipun demikian ia menyetujui pengajaran yang menggunakan metode: pemecahan masalah, inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis; mengajarkan materi yang berguna bagi menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan ketrampilan dasar pada umumnya.
Ausubel membedakan :
a)      Belajar menerima (reception learning),materi yang disajikan kepada siswa ada dalam bentuk akhir,dan
b)      Belajar menemukan (discovery learning): pola, dalil atau aturan harus ditemukan siswa.
Ia juga membedakan antara :
a)      Belajar menghafal (rote learning),dan
b)      Belajar dengan bermakna (meaningful lerning): disini yang diutamakan prosesnya,hasilnya nomor dua.
B. Langkah-langkah pembelajaran metode ekspositori
Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:
Persiapan       (Preparation)                                                                                                                                         
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:
1)         Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif;
2)         Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai;
3)         Bukalah file dalam otak siswa.
Penyajian       (Presentation)
 Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
1)         penggunaan bahasa,
2)         intonasi suara,
3)         menjaga kontak mata dengan siswa,dan
4)         menggunakan trik-trik yang menyenagkan
Korelasi   (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
Menyimpulkan          (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian.
Mengaplikasikan       (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:
1)         dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,
2)         dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
C. Kelebihan  dan Kelemahan Strategi Ekspositori
1. Kelebihan
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1)         Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
2)         Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
3)         Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
4)         Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2. Kelemahan
Di samping memiliki kelebihan, strategi ekspositori juga memiliki kelemahan, di antaranya:
1)         Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain.
2)         Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
3)         Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
4)         Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
D.Contoh Mengajar dengan Metode Ekspositori
Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar menghafal atau bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku, mungkin bentuk terakhir c2 = b2 + a2 sudah disajikan (belajar menerima), tetapi siswa memahami rumus itu selalu dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku ; jadi ia belajar secara bermakna. Siswa lain memahami rumus c2 = b2 + a2 dari pencarian (belajar menemukan), tetapi bila kemudian ia menghafalkan c2 = a2 + b2 tanpa dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku, maka jadinya ia belajar menghafal.

Copyright © 2012 Pembelajaran | Sankarea Theme|Powered byBlogger | Designed by Johanes DJ